Kamis, 30 Januari 2014

Asal Usul Jalak kebo dan cara perawatanya



Burung Jalak kebo ini suka hidup di padang terbuka, atau di daerah rawa, serta di sawah-sawah. Biasanya hidup berkelompok dalam antara 5-8 ekor sambil mengeluarkan suara yang ribut. Di habitat aslinya, burung ini bersarang di dalam lubang-lubang pohon besar. Di daerah persawahan burung Jalak kebo ini suka hinggap di atas punggung kerbau, sambil memakan kutu dan parasit lainnya yang menempel di tubuh kerbau. Oleh karena itulah burung ini di beberapa tempat di pulau Jawa disebut sebagai Jalak Kebo dan Kerak Kebo. Jalak kebo ini terdapat tersebar di beberapa pulau di Indonesia, seperti di pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali serta di beberapa daerah lain di Indonesia.

Jenis
a. Jalak Kebo Mata Kuning, pintar menirukan suara-suara di sekitarnya, dan pintar berkicau.
b. Jalak Kebo Mata Putih, tidak terlalu pintar berkicau, tetapi pintar menirukan suara manusia, seperti berbicara, layaknya burung Beo, walau tidak sefasih burung Beo. Ukuran tubuh juga lebih besar dari Jalak Hitam Mata Kuning.

Perbedaan jantan dan betina
Ada berbagai cara untuk membedakan burung jantan  dengan betina dan biasanya penggemar burung kicauan melihat jambul yang ada diatas paruhnya, jika jambul tersebut panjang dan berdiri permanen maka dipastikan burung tersebut adalah jantan, cara tersebut masih belum menjadi acuan dalam pemilihan burung jalak kebo yang benar-benar jantan. Ada juga yang membedakan jalak kebo jantan memiliki tubuh yang panjang dan lurus sedangkan betina lebih terlihat gemuk dan pendek.

Makanan
Makanan alami burung jalak kebo ini adalah cacing tanah, jangkrik, serangga kecil, dan buah buahan. Burung ini juga tidak rewel dalam pemberian pakan.

Perawatan
Untuk burung jalak kebo mandi dilakukan dengan semprot atau mandi keramba bagus, biasa juga mandi sendiri jika dalam wadah air minum itu ada air penuh burung ini pasti segera mandi.
butuh cahaya matahari sekurang kurangnya 2 jam perhari agar tetap dalam kondisi prima.
kandang harian harus sering dibersihkan dari kotoran burung ini agar dia nyaman dan rajin berkicau.
hal-hal diatas seperti pemandian dan  pembersihan kandang sangat mempengaruhi burung dalam proses penjinakkan bagi burung tangkapan hutan. sering-sering dipidah gantangan agar dia mengenal banyak orang dan terbiasa. usahakan taruh ditempat yang ramai lalu lalang orang untuk melatih mentalnya.


Burung Jalak kebo ini suka hidup di padang terbuka, atau di daerah rawa, serta di sawah-sawah. Biasanya hidup berkelompok dalam antara 5-8 ekor sambil mengeluarkan suara yang ribut. Di habitat aslinya, burung ini bersarang di dalam lubang-lubang pohon besar. Di daerah persawahan burung Jalak kebo ini suka hinggap di atas punggung kerbau, sambil memakan kutu dan parasit lainnya yang menempel di tubuh kerbau. Oleh karena itulah burung ini di beberapa tempat di pulau Jawa disebut sebagai Jalak Kebo dan Kerak Kebo. Jalak kebo ini terdapat tersebar di beberapa pulau di Indonesia, seperti di pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali serta di beberapa daerah lain di Indonesia.

Jenis
a. Jalak Kebo Mata Kuning, pintar menirukan suara-suara di sekitarnya, dan pintar berkicau.
b. Jalak Kebo Mata Putih, tidak terlalu pintar berkicau, tetapi pintar menirukan suara manusia, seperti berbicara, layaknya burung Beo, walau tidak sefasih burung Beo. Ukuran tubuh juga lebih besar dari Jalak Hitam Mata Kuning.

Perbedaan jantan dan betina
Ada berbagai cara untuk membedakan burung jantan  dengan betina dan biasanya penggemar burung kicauan melihat jambul yang ada diatas paruhnya, jika jambul tersebut panjang dan berdiri permanen maka dipastikan burung tersebut adalah jantan, cara tersebut masih belum menjadi acuan dalam pemilihan burung jalak kebo yang benar-benar jantan. Ada juga yang membedakan jalak kebo jantan memiliki tubuh yang panjang dan lurus sedangkan betina lebih terlihat gemuk dan pendek.

Makanan
Makanan alami burung jalak kebo ini adalah cacing tanah, jangkrik, serangga kecil, dan buah buahan. Burung ini juga tidak rewel dalam pemberian pakan.

Perawatan
Untuk burung jalak kebo mandi dilakukan dengan semprot atau mandi keramba bagus, biasa juga mandi sendiri jika dalam wadah air minum itu ada air penuh burung ini pasti segera mandi.
butuh cahaya matahari sekurang kurangnya 2 jam perhari agar tetap dalam kondisi prima.
kandang harian harus sering dibersihkan dari kotoran burung ini agar dia nyaman dan rajin berkicau.
hal-hal diatas seperti pemandian dan  pembersihan kandang sangat mempengaruhi burung dalam proses penjinakkan bagi burung tangkapan hutan. sering-sering dipidah gantangan agar dia mengenal banyak orang dan terbiasa. usahakan taruh ditempat yang ramai lalu lalang orang untuk melatih mentalnya.

Senin, 27 Januari 2014

CARA PERAWATAN BURUNG TRUCUKAN/KROCOKAN

TIPS PERAWATAN DAN CARA MERAWAT BURUNG TRUCUKAN

 Rizky Julyansyah


Karakter dan sifat burung Trucukan, cara memilih burung Trucukan, cara merawat burung Trucukan, cara memaster burung Trucukan, makanan, vitamin, mineral, hormon, asam mino dan obat untuk burung Trucukan dan tips seputar burung Trucukan.
 
Pemilihan Bakalan (Bahan), Perawatan Harian, Perawatan Pra Lomba, Perawatan Pasca Lomba dan Perawatan Mabung untuk Burung Trucukan
 
Berdasarkan Riset SMART MASTERING - WWW.SMARTMASTERING.COM

Burung Trucukan merupakan keluarga dekat burung Cucak Rawa. Pamornya makin menanjak seiring dengan ramainya lomba burung berkicau di Tanah Air. Memelihara dan merawat burung Trucukan sangatlah mudah dan bisa mendatangkan kesenangan. 
 

KARAKTER DASAR BURUNG TRUCUKAN

  • Non fighter. Burung Trucukan bukanlah burung petarung, daya tarung yang ada pada burung ini cenderung akibat tingkat birahi pada level tertentu yang akan membuat burung ini menjaga daerah teritorialnya.
  • Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.

PEMILIHAN BAHAN BURUNG TRUCUKAN YANG BAIK

(CIRI-CIRI BURUNG TRUCUKAN YANG BAIK DARI KATURANGGAN)

 
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Trucukan.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
  • Warna bulu tegas dan kering, diyakini memiliki irama lagu yang sangat panjang.   

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG TRUCUKAN

  • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu 12%-18%), belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Trucukan. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • Buah Segar, burung Trucukan sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung Vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
    EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut. 

    PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG TRUCUKAN

     
    Perawatan harian untuk burung Trucukan relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
     
    Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Trucukan:
  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung Trucukan lain.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

    PENTING
  • Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 3x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi, hari Kamis pagi dan hari Sabtu pagi.
  • Ulat Hongkong dapat diberikan 5 ekor 3x seminggu.
  • Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
  • Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
  • Berikan Vitamin dan Mineral yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
  • Berikan buah pisang yang yang telah diolesi Madu setiap hari Sabtu.

PENANGANAN APABILA BURUNG TRUCUKAN OVER BIRAHI

  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore.
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.

PENANGANAN APABILA BURUNG TRUCUKAN KONDISINYA DROP

  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 5x seminggu.
  • Mandi dibuat 3 hari sekali saja.
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG TRUCUKAN UNTUK LOMBA

 
Perawatan lomba untuk burung Trucukan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung trucukan agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.
 
Kunci keberhasilan perawatan lomba untuk burung Trucukan yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
 
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Trucukan:
  • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.
  • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  • 1 Jam sebelum di gantang lomba, berikan Jangkrik 2 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.
  • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
PENTING
  • Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.
  • Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG TRUCUKAN PASCA LOMBA

 
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
 
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Pasca Lomba untuk burung Trucukan:
  • Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  • Berikan Vitamin dan Mineral pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  • Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG TRUCUKAN MABUNG

 
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung Trucukan pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung trucukan menjadi rusak.
 
Pada masa mabung, metabolisme tubuh burung Trucukan meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung Trucukan butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal.
 
Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
 
Berikut ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk burung Trucukan:
  • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari
  • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan  untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
  • Berikan Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  • Perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
  • Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.

    Terima Kasih Atas Perhatianya Semoga Bermanfaat